Kamis, 05 Desember 2013

MAKALAH ANTENA HELIX MUHAMMAD THOHIR


MAKALAH
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
ANTENA HELIX
Dosen: Hari Agung B, M.Kom



                                NAMA  : MUHAMMAD THOHIR
                                NIM       : 13.230.0094
                                KELAS  : IP52

STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

KATA PENGANTAR

   Segala puji bagi Allah SWT, karena dengan rahmat, hidaya dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas Pengantar Teknologi Informasi di semester satu ini. Makalah yang berjudul: ANTENA HELIX.
   Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurnah, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan waktu yang kami miliki. Untuk itu segala pendapat, kritik dan saran yang bersifat konstruktif diharap dapat membantu sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca yang budiman.
    Akhirnya semoga Allah SWT mencatat semua amal yang besar maupun yang kecil dengan ridho dan pahala yang dapat dipetik melainkan buah amal yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT, semoga Allah SWT menerima do’a dan harapan ini. Amin


 Pekalongan,    Desember  2013









BAB I
PENDAHULUAN

     1.1   Latar Belakang Masalah
      Antena Helix atau Helical adalah suatu antena yang terdiri dari 'conducting wire' yang dililitkan pada media penyangga berbentuk helix. Antena helix, ditemukan oleh John Kraus (W8JK), dapat dianggap sebagai akhir kesederhanaan genius sejauh desain antena yang bersangkutan. Khusus untuk frekuensi di kisaran 2-5 GHz desain ini sangat mudah, dan praktis. Kontribusi ini menjelaskan cara untuk menghasilkan heliks antena untuk frekuensi sekitar 2,4 GHz yang dapat digunakan untuk misalnya packet radio kecepatan tinggi (S5-PSK, 1,288 Mbit / s), 2,4 GHz wavelans, dan, satelit amatir (AO40). Perkembangan dalam hasil WaveLan peralatan kemungkinan mudah untuk akses internet kecepatan tinggi nirkabel menggunakan 802.11b (alias WiFi) standar.
Antena helix dapat digambarkan sebagai sebuah pegas dengan reflector. Keliling (Circumference, C) dari satu lilitan kira-kira bernilai satu kali panjang gelombang (l), jarak antar lilitan (d) kira-kira bernilai 0,25C. Sementara ukuran reflektor (R) adalah sama dengan C atau l. Frekuensi yang digunakan ialah 2,4GHz. Untuk mentransfer maksimum energi, kedua ujung link harus menggunakan polarisasi yang sama, kecuali jika Anda menggunakan reflektor (pasif) di jalan radio.
    1.2 Rumusan Masalah
1.     Mengetahui definisi/pengertian antena helix
2.     Mengetahui macam-macam antena helix
3.     Mengetahui rancangan antena ahelix
   1.3 Tujuan pembahasan
  Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah    Penggantar Teknologi Informasi, juga untuk menambah wawasan kita mengenai ANTENA HELIX.

BAB II

                                  PEMBAHASAN

1.1 ANTENA HELIX DENGAN FREKUENSI 2,4 GHZ

http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/helical-antennAAAAAAAAAAAAAAA.jpg
Antena Helix atau Helical adalah suatu antena yang terdiri dari 'conducting wire' yang dililitkan pada media penyangga berbentuk helix. Antena helix, ditemukan oleh John Kraus (W8JK), dapat dianggap sebagai akhir kesederhanaan genius sejauh desain antena yang bersangkutan. Khusus untuk frekuensi di kisaran 2-5 GHz desain ini sangat mudah, dan praktis. Kontribusi ini menjelaskan cara untuk menghasilkan heliks antena untuk frekuensi sekitar 2,4 GHz yang dapat digunakan untuk misalnya packet radio kecepatan tinggi (S5-PSK, 1,288 Mbit / s), 2,4 GHz wavelans, dan, satelit amatir (AO40). Perkembangan dalam hasil WaveLan peralatan kemungkinan mudah untuk akses internet kecepatan tinggi nirkabel menggunakan 802.11b (alias WiFi) standar.
Antena helix dapat digambarkan sebagai sebuah pegas dengan reflector. Keliling (Circumference, C) dari satu lilitan kira-kira bernilai satu kali panjang gelombang (l), jarak antar lilitan (d) kira-kira bernilai 0,25C. Sementara ukuran reflektor (R) adalah sama dengan C atau l. Frekuensi yang digunakan ialah 2,4GHz. Untuk mentransfer maksimum energi, kedua ujung link harus menggunakan polarisasi yang sama, kecuali jika Anda menggunakan reflektor (pasif) di jalan radio.


Rancang bangun antenna helix (simulasi antena)
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/Untitled.jpg
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/Untitled4.jpg
 Perhitungan:
        Keuntungan (G) dari antena, relatif terhadap isotrope (dBi), dapat diestimasi dengan:

G = 11.8 + 10 * log {(C/l)^2 * N * d} dBi . . . . . (1)

       Menurut Dr Darrel Emerson (AA7FV) dari Observatorium Astronomi Radio Nasional, hasil dari [1], juga dikenal sebagai 'rumus Kraus', adalah 4-5 dB terlalu optimis. Dr Ray Cross (WK0O) dimasukkan hasil dari Emerson dalam suatu program analisis antena disebut 'ASAP'.
Impedansi karakteristik (Z) dari saluran transmisi yang dihasilkan '' secara empiris tampaknya:

Z = 140 * (C/l) Ohm . . . . . (2)

Desain praktis untuk 2,43 GHz (alias S-band, ISM band, 13 cm band amatir)

l = (0.3/2.43) = 0.1234567 m (12.34 cm)
à . . . . . (3)

Diameter (D) dari satu giliran = (l/pi) = 39.3 mm . . . . . (4)

     Standar PVC pipa dengan diameter luar 40 mm sangat cocok untuk pekerjaan dan dapat diperoleh dengan mudah. heliks akan melingkar dengan kawat standar yang digunakan untuk menghubungkan outlet 220V AC. Kabel ini memiliki isolasi PVC colourized dan inti tembaga tebal 1,5 mm. Berkelok-kelok itu di sekitar pipa PVC akan menghasilkan D = ca. 42 mm, karena ketebalan isolasi.

With D = 42 mm, C = 42*pi = 132 mm (which is 1.07 l) . . . . . (5)

Now d = 0.25C = 0.25*132 = 33 mm . . . . . (6)

      Untuk jarak 100 m sampai dengan 2,5 km dengan kondisi line of sight, 12 lilitan diperkirakan sudah memadai. Untuk jarak antara 100 m - 2,5 km dengan saling berhadapan, 12 berubah (N = 12) yang cukup. Panjang pipa PVC dengan demikian akan 40 cm (3,24 l). Putar kawat di sekitar pipa PVC dan lem dengan lem PVC atau lem lainnya mengandung tetrahidrofuran (THF). Hasilnya akan menjadi sangat padat lilitan / spiral helix sepanjang pipa.
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/helix1.jpg
               Impedansi dari antena, yaitu:

Z = 140 * (C/l) = 140*{(42*pi)/123.4} = 150 Ohm . . . . . (7)

memerlukan jaringan yang cocok untuk menerapkan standar 50 Ohm UHF / SHF coax and connector.
Penggunaan suatu tulisan rintisan 1/4-wave sesuai dengan impedansi (Zs) dari :

Zs = sqrt(Z1*Z2) = sqrt(50*150) = 87 Ohm . . . . . (8)
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/Untitled5.jpg
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/helix3.jpg
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/helix4.jpg

Hasil yang diberikan dari Antena Helix :
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/Untitled6.jpg
Beberapa Model Antena Helix
http://files.myopera.com/vanz3ra/blog/Untitled3.jpg






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

      Setelah melalui tahapan perancangan, simulasi dan pengujian, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
- Antena Helix menghasilkan frekuensi sekitar 2,4 GHz yang dapat digunakan untuk misalnya packet radio kecepatan tinggi (S5-PSK, 1,288 Mbit / s), 2,4 GHz wavelans, dan, satelit amatir (AO40).
- Antena Helix beroperasi pada kisaran GHz
- Antena helix dapat digunakan untuk menggantikan antenna omni-directional sebagai transmitter sinyal Wi-Fi pada internet.

Referensi :
-http://helix.remco.tk/
-http://forum.elektro-unsyiah.net/index.php?topic=317.0
- http://9w2pns.blogspot.com/2009/09/antena-radio.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar